Dia menghormati negerinya, bukan kelabunya Indonesia dan kesemerawutan yang menyelimutinya.
Sepeda yang diparkir di trotoar adalah milik tukang sapu jalan di Kuta, Bali.
Informasi bisa diperoleh dengan berbagai cara. Termasuk yang dilakukan seorang laki-laki di atas. Dia tengah membaca selembar koran yang terbuang di trotoar Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Entah informasi apa yang sudah mengusiknya untuk menghentikan langkah dan meluangkan waktu sejenak membaca lembar koran yang sudah terbuang itu.
Mobil WC Umum adalah salah satu fasilitas sanitasi yang tersedia di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Cara buruh menggambarkan kondisi kehidupannya. Dililit rantai besi dan dikekang oleh majikan. Ekspresi buruh pada Mayday Rally 2013 di Jakarta.
Tukang sapu jalan adalah orang-orang yang paling disibukkan seusai demonstrasi besar-besaran seperti Mayday. Mereka harus sigap membersihkan sampah yang bertebaran di sepanjang jalan yang digunakan rally sebelum masa pemblokiran jalan dibuka kembali. Foto diambil usai Mayday Rally 2013 dari Bundaran HI ke Istana Presiden Republik Indonesia.
Mayday memiliki arti penting bagi kaum buruh, meski setiap buruh mungkin memiliki pemahaman yang berbeda-beda terhadap momentum besar gerakan kaum buruh di dunia itu. Satu hal yang tampaknya sudah cukup jelas, seorang buruh dalam foto di atas berusaha mengekspesikan kecintaannya pada Mayday. Foto diambil pada Mayday 2013 di Jakarta.
Selain kaum buruh yang mengikuti mayday rally dan polisi yang berjaga-jaga, kelompok yang senantiasa hadir dalam peringatan mayday dan berbagai peristiwa yang melibatkan banyak massa adalah para pemulung. Mereka sigap memunguti botol-botol minuman kemasan yang bertebaran di sepanjang jalan. Kehadirannya dapat membantu proses pembersihan jalan, meski motifnya tentu saja berbeda dengan para tukang sapu jalan. […]